(CERPEN )
Ramadhan Yang Mempersatukan Kami
nada itu pun terdengar, bergegas kucari dimana
hapeku, dengan mata terpejamkan kuraba disekelilingku. "wuahhh... siapa
sih sms masih malem kaya gini" tanyaku pada diri sendiri. lalu kubuka,
ternyata pesan dari ayit. ayit itu temen baruku, kami satu kelas, dan semenjak
bulan ramadhan kami dekat karena suatu tugas sekolah. sebenarnya nama ayit itu
rasyid al-qisti. denger namanya aja pasti kebayangkan gimana orangnya ?
kembali kecerita. pesan itu berisi "BANGUN DONG SAHUR". akupun
berfikir sejenak lalu kulihat jam dinding dikamarku. "ohh, iya hari inikan
pertama sahur"sambil mencari-cari jilbab lalu bergegas keluar kamar.
libur sekolah telah usai. waktunya sekolah, yahh.. sekolah, tanpa bertele-tele akupun pamit kepada mama dan papa. "mah..pah.. rahel pergi dulu yah, assalamu'alaikum!" ujarku. "wa'alaikum salam, sayang". jawab mama dan papa sambil melemparkan senyuman.
bel sekolahpun telah berbunyi, bergegas aku berlari menghampiri kelasku. "ra'ra'..."panggil seseorang dari belakang. lantas lariku berhenti akupun menoleh kebelakang "kenapa ?" jawabku. "hm.. aaa..aa..."aku pun memotong bembicaraan ayit "udahlah.. udah masuk nih, ngomongnya dikelas aja" akupun berlari kembali dan meninggalkan ayit.
jam pelajaran selesai, dikelas banyak temen yang mau ngerencanain buat buka bareng atau istilah yang ngetren bubar. sebenarnya males tapi, demi kebersamaan. aku pun menghampiri ayit yang sedang berbicara dengan temannya, sebenarnya bisa dibilang ceramah. ayit itu tau banget tentang agama, nyaingin pak ustadtz, hehehe.. dikelas dia sering dipanggil uce atau ustadtz ceramah. akupun sering diceramahin sama tuh ustadtz. hal yang aku ingat, ketika dibilang :
libur sekolah telah usai. waktunya sekolah, yahh.. sekolah, tanpa bertele-tele akupun pamit kepada mama dan papa. "mah..pah.. rahel pergi dulu yah, assalamu'alaikum!" ujarku. "wa'alaikum salam, sayang". jawab mama dan papa sambil melemparkan senyuman.
bel sekolahpun telah berbunyi, bergegas aku berlari menghampiri kelasku. "ra'ra'..."panggil seseorang dari belakang. lantas lariku berhenti akupun menoleh kebelakang "kenapa ?" jawabku. "hm.. aaa..aa..."aku pun memotong bembicaraan ayit "udahlah.. udah masuk nih, ngomongnya dikelas aja" akupun berlari kembali dan meninggalkan ayit.
jam pelajaran selesai, dikelas banyak temen yang mau ngerencanain buat buka bareng atau istilah yang ngetren bubar. sebenarnya males tapi, demi kebersamaan. aku pun menghampiri ayit yang sedang berbicara dengan temannya, sebenarnya bisa dibilang ceramah. ayit itu tau banget tentang agama, nyaingin pak ustadtz, hehehe.. dikelas dia sering dipanggil uce atau ustadtz ceramah. akupun sering diceramahin sama tuh ustadtz. hal yang aku ingat, ketika dibilang :
“Dunia ini adalah perhiasan/kesenangan dan
sebaik-baik perhiasan/kesenangan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR.
Muslim,Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad).
sempat aku terpesona mendengar suaranya yang begitu
indah. sentak aku mengucapkan "astaufirullah" hehehe... maklum anak
muda terkadang khilaf. asyit sering bilang kaya gitu soalnya aku jarang sholat,
yahh belum dikatakan 100% wanita sholihah, hehehe...
belum lagi mengenai puasa, si asyit sih tiap hari
ngirimin pesan yang berisi surat al-qur'an mengenai anjuran puasa. begitulah
uce alias ayit alias rasyid. buarpun kesel digangguin kaya' gitu ambil sisi
positif aja deh .kembali lagi kecerita. denger si ayit lagi asyik bebincang
dengan yang lain. akupu meninggalkannya, tanpa penasaran dengan percakapan kami
tadi pagi.
temen sekelas ngajakin bubar disalah satu
restauran yang berada dipalembang. acaranya minggu depan, hm.. datang nggak ya?
oh iya, sebenarnya namaku rahel al-attiyah, temen
sekelas sering bilang kalo ayit itu saudara kembar aku, kata mereka muka kami
kalo dipasatin mirip banget, belum lagi tanggal lahir yang sama dan nama yang
hampir mirip. sontak akupun bilang, yahhh.. ngak mungkinlah, kalo kami saudara
kembar, ayit itukan orang singapur. dia sekolah disini cuma ikut pamannya,
katanya mau menggenal indonesia. emang agak aneh alesannya, padahal singapur
negara yang lebih maju dari indonesia. tapi suka-suka dia sih. kalo aku tanya
mengapa kepingin tinggal di indonesia ? begitulah jawabnya.
buat aku sih, kemiripan kami itu hanya kebetulan.
akhirnya, acara bubar anak kelas telah usai. tapi
ada sesuatu hal yang membuat keganjilan dihari itu. aku sering sekali lihat
ayit toilet. dan saat kami papasan, ku lihat bekas darah dihudungnya. ketika
kutanya dia hanya menutup hidungnya dan meninggalkanku dengan senyum simpulnya.
keesokan harinya tugas si ayit memberi tausiyah
singkat didepan kelas. yang aku ingat dia mebacakan surah al-baqarah ayat 183 :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ {183} أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةُ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرُُ لَّهُ وَأَن تَصُومُوا خَيْرُُ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ {184}
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu), memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Al-Baqarah: 183-184).
mendengar dia membaca ayat suci al-qur'an, lagi-lagi
aku terpesona. "astaufirullah" heehehe... menurutku saat dia
membacakan al-qur'an mirip sekali dengan papaku. terkadang aku memikirkan apa
yang dibilang temenku dikelas, bahwa kami kembar. tapi.. yah nggak mungkin,
beda negara.
setelah ayit selesai tausiyah dikelas, lagi-lagi
tanpa sengaja aku lihat hidung dan tanganya berlumuran darah lalu berlari
meninggalkan kelas. setelah ayit masuk kelas, aku menanyakan mengenai itu.
tapi, dia pura-pura nggak tau. lagi-lagi si ayit bilang "hm.. aku kepingin
banget nanyain sesuatu sama kamu?" tanyanya. "nanyain apa
sih?"sahutku. "sebenarnya gini, hm.. se..sebe.." belum sempat
menyelesaikan pembicaraanya. akupun dipanggil oleh salah satu guru. ayit hanya
bersikap pasrah.
hari telah terlewatkan, tinggal menghitung beberapa
hari lagi lebaran akan datang. tetapi ada sesuatu hal yang mengganjil
dibenakku. akhir-akhir ini tanpa sengaja sering aku lihat hidung ayit yang berdarah,
dan saat aku bertanya kepada teman yang lain. mereka tidak pernah melihat
kejadian tersebut. lalu ayit sering ingin menanyakan sesuatu hal, tetapi selalu
gagal. selama liburan sekolah, akupun memikirkan mengenai itu. dan semenjak
liburan sekolah, ayit tidak pernah mengirimkan pesan apapun, apa lagi kabar.
nggak tau kenapa, ada sesuatu hal yang hilang semenak kejadian itu. yah.. aku
coba-coba cari info tentang itu. selain teman, ayit juga sahabat dekatku.
hari rayapun telah tiba, setelah sholat id. akupun
maaf-maafan, kan lebara. tak lupa aku bergegas mengambil tas yang didalamnya
ada sebuah alamat rumah, bukan alamat palsu lho, kaya' lagu ayu ting-ting yang
lagi ngehitz gitu. loh kok ayu ting-ting sih ? hehhe..
akupun ditemanin dengan salah satu teman yang
kebetulan dia tau dimana tempat alamat itu berada.
setelah sampai kerumah tersebut, akupun
diperilakukan dengan baik layaknya kelurga sendiri. akupu merasa nyaman dengan
itu. disela-sala perbincangan. aku menanyakan "dimana ayit berada,
tante?" sontak tantepun terdiam lalu meneteskan air mata. akupun binggung
dan terdiam. "maksudnya apa tante, apa yang terjadi dengan ayit?"
tanyaku binggung. "sebenarnya, ayit menderita kanker stadium akhir. dan
sekarang dia dirawat dirumah sakit" jawab tante. akupun menanggis dan
langsung meminta antar kerumah sakit dimana ayit sedang dirawat.
setelah sampai, aku membuka pintu ruangan tersebut
sambil menangis, dan kulihat seseorang terbaring lemah tak berdaya yaitu ayit.
dan akupun kembali binggung ternyata disitu ada mama dan papa. mama sedang
menangis melihat ayit yang terbaring tak berdaya lalu papa hanya memeluk mama
sambil berkata "sabar mah!". aku tambah binggung apa yang terjadi
saat ini. lalu aku hampiri ayit, yang mukanya pucat menahan rasa sakit.
"loh kamu kenapa nggak pernah bilang kalo kamu sakit?" tanyaku sambil
menangis kepada ayit. dan aku bilang "mah, pah ? ada apa ini, kenapa
kalian bisa berada disini?"akupun binggung dan menangis. "ddeekk,
aaku ini kakaakmu. maaffiin kkakaak ya?" jawab ayit sambil terbata-bata.
akupun langsung menatap mama dan papa. "ada apa dengan semua ini, kalian
membunyikan apa?" tanyaku yang mulai kesal.
"rra' aaku iini kkakakmu. kkitaa itu saaudarra
kkembaar". lagi-lagi ayit yang menjawab sambil terbata-bata. akupun
kembali menatap mama dan papa, mereka hanya menganggukan kepala. sentak aku
langsung memeluk ayit yag ternayata kakakku yang baru aku sadari. "kak,
maafin adek juga ya. adek sebenarnya sayang kok sama kakak"akupun menangis
tersedu. begitupu mama. "kkaakkak jjuuugga ssayang ssama
aadek"tiba-tiba hidung ayit berdarah dan memuntahkan suatu cairan. sentak
seisi ruangan panik dan memanggil dokter. "kak..jangan ninggalin adek lagi
ya? kak..kak.."tanyaku tanpa ada jawaban dari ayit yang menahan rasa
sakitnya. terakhir yang terucap dari mulutnya kalimat syahadat, dokterpun
terlamat untuk menolong satu-satunya kakakku. kamipun menangis, sedangkan mama
yang tak terima dengan sikap dokter yang datang terlambang menyelamatkan
kakaku. "mah... sudah ikhlaskan saja. mungkin rasyid akan bahagia
disana"ujar papa tegas.
awal hari rayapun diisi dengan duka cita. rasyid
al-qisti yang aku kenal sosok yang menyebalkan ternyata saudara kembarku. lalu
mama dan papa menjelaskan. awalnya mama melahirkan kami di singapura karena ada
gangguan dikandungan mama, setelah kami lahir, ternyata kakakku terlahir
tdengan sesuatu kekuranga yang diharuskan dirawat dirumah sakit singapura.
sedangkan aku terlahir dengan normal. dari situlah kami berpisah, dikarenakan
mama dan papa sibuk di indonesia maka kakak dititipkan oleh pamanku yang
tinggal disingapura, lalu kakak sekolah disana. setelah selesai SMP kakak ingin
lanjut SMA di indonesia. tujuannya ingin bertemu aku, karena paman menceritakan
segalanya tentang kelahiran kami. ternyata selama ini ayit ingin menceritakan
hal ini kepadaku tetapi selalu gagal. mengenai penyakitnya, semua keluarga
telah mengetahuinya. tetapi ayit mempunyai tekat untuk tidak mau berobat
disingapur, karna dia hanya ingin berkumpul bersamaku di indonesia. mama dan
papa hanya bisa menuruti keinginan kakak.
"rasyid you really have left
us forever, but you always have our hearts"
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar